1. Struktur Kimia:
-
Nilon 6: Terbuat dari satu jenis monomer yang disebut kaprolaktam. Ia memiliki struktur yang lebih terbuka karena ikatan hidrogen yang lebih sedikit, sehingga menghasilkan sifat yang sedikit berbeda.
-
Nilon 66: Terbuat dari dua monomer, heksametilena diamina dan asam adipat. Ia memiliki lebih banyak ikatan hidrogen, memberikan struktur yang lebih kristal.
2. Ketahanan Suhu:
-
Nylon 6: Memiliki titik leleh yang lebih rendah (~220°C) dan dapat terdegradasi pada suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan Nylon 66.
-
Nilon 66: Memiliki titik leleh yang lebih tinggi (~260°C), sehingga lebih cocok untuk aplikasi suhu tinggi.
3. Sifat Mekanik:
-
Nylon 6: Sedikit kurang kaku dan lebih fleksibel dibandingkan Nylon 66. Nilon 66 memiliki ketahanan benturan yang lebih baik dan lebih tangguh.
-
Nylon 66: Lebih kaku dan memiliki ketahanan aus yang lebih baik. Ia mempertahankan bentuknya lebih baik di bawah tekanan.
4. Penyerapan Kelembaban:
-
Nylon 6: Menyerap lebih banyak kelembapan dari lingkungan, yang dapat mempengaruhi sifat mekaniknya.
-
Nilon 66: Menyerap lebih sedikit kelembapan, membuatnya lebih stabil dalam kondisi lembab.
5. Ketahanan Abrasi:
-
Nylon 6: Ketahanan abrasi yang baik, tetapi sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Nylon 66.
-
Nylon 66: Ketahanan abrasi yang unggul, sehingga ideal untuk lingkungan yang keras.
6. Biaya dan Ketersediaan:
-
Nylon 6: Secara umum lebih hemat biaya dan lebih mudah diproses, sehingga penggunaannya lebih luas dalam berbagai aplikasi.
-
Nylon 66: Sedikit lebih mahal karena proses manufaktur yang lebih kompleks dan sifat yang unggul.
Ringkasan:
-
Selongsong Pelindung Nilon 6: Fleksibilitas yang lebih baik, ketahanan terhadap benturan, dan efektivitas biaya. Cocok untuk aplikasi yang mengutamakan properti ini.
-
Lengan Pelindung Nilon 66:Ketahanan suhu yang lebih tinggi, ketahanan aus dan abrasi yang lebih baik, dan stabilitas dimensi yang lebih baik. Ideal untuk lingkungan yang menuntut dan aplikasi suhu tinggi.
-